Ilmu Sosial Budaya Dasar
1. 1. Konflik atau usaha
mengatasinya
Menurut Robbin (1996) konflik
adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara
dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat
baikpengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Apa-apa saja yang bisa memicu konflik ???
Apa-apa saja yang bisa memicu
konflik ???
Perbedaan individu yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan.
Perbedaan latar belakang
kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Perbedaan kepentingan antara
individu atau kelompok.
Perubahan-perubahan nilai yang
cepat dan mendadak dalam masyarakat.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin
dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak
tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan
penyelesaian konflik ialah :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu
pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal
dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan
kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada
pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut
adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis
antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain
menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi
memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang
memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem
(problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua
kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan
kepentingan kelompok lain.
2.
Makhluk Individu dan
Sosial
Manusia sebagai makhluk individu
dan sosial
A. Habitat manusia sebagai
makhluk individu dan sosial
Manusia sebagai makhluk individu artinya
manusia sebagai makhluk hidup atau makhluk individu maksudnya tiap manusia
berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan dengan lingkungan
sekitar. Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini
diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat
melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama
kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan
dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi
hak masing-masing individu. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk
bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial
sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu
sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi
kelangsungan hidup sejenisnya.
B. Peranan manusia sebagai mahluk
individu dan sosial
Individu dalam hal ini adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik
tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan disamping
hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang lain. Disini jelas bahwa
individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam
lingkungan sosaialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia
dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai
tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis rohaniah, dan aspek sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu
aspek, maka akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam
kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan
yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan
berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut
akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita.
Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi
menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.
C. Dinamika Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai
hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat
berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan
individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan
sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang
menggunakannya.
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua
individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan
penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap
informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat
menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.
Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan.
Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir
yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi
daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan
itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall
dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi
sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial,
dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan
mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu
yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi
situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan
penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat
oleh individu dan masyarakat.
D. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
Individu yang termasuk kepentingan
keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk
kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain
tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang dari
diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan suatu
kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang dia menjadi lupa pada
keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia
banyak timbul masalah kemasyarakatan contohnya korupsi. Inilah yang menyebabkan
kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi kepentingan
individu dan kepentingan masyarakat. Dilema anatara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan mana yang harus diutamakan, kepentingan
manusia selaku individu atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama?
Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua
pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideologi yang dipegang
oleh suatu kelompok masyarakat.
Kita semua berharap pada setiap perubahan jaman yang akan mewujudkan
harapan dan cita-cita setiap individu sebagai personalitas dan masyarakat
sebagai komplementer. Karena terwujudnya suatu tatanan kehidupan yang harmonis
dalam suatu lingkungan yang damai adalah harapan setiap insan di dunia dan
meskipun dengan meniadakan sama sekali terjadinya konflik adalah suatu hal yang
tidak mungkin disebabkan banyaknya kepentingan individu (egoistis, atomistis)
dalam mencapai tujuannya dan individu didalam suatu masyarakat (kolektivistis)
terkadang memungkin terjadinya konflik dan penyerapan konflik diupayakan
melalui hasrat yang bersifat mengatur atau menjaga keseimbangan karena apabila
tidak suatu fungsi yang mengatur atau menjaga keseimbangan maka kedua
kepentingan tersebut akan tidak dapat dikendalikan.
3.
Masyarakat Madani
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, serta masyarakat yang maju dalam penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Ciri-Ciri Masyarakat Madani
Menjunjung tinggi nilai, norma,
dan hukum yang ditopang oleh iman dan teknologi.
Mempunyai peradaban yang tinggi (
beradab ).
Mengedepankan kesederajatan dan
transparasi ( keterbukaan ).
Free public sphere (ruang publik
yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah
dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap
kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam
menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial
berkaitan dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit
mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis
yang mampu menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat terwujud melalui
penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi : 1) Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) 2) Pers yang bebas 3) Supremasi hokum 4) Perguruan Tinggi 5) Partai
politik
Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk
menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi
merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan
sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan
oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima
kenyataan disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu
bernilai positif dan merupakan rahmat tuhan.
Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan
pembagian yang proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara
yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih
dari rekayasa merupakan awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani.
Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang
memunkinkan otonomi individu terjaga.
Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan
jaminan terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya
tidak ada pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.
4.
Keragaman Atau
Kesetaraan
1. MANUSIAKERAGAMAN DAN
KESETARAAN
2. MAKNA KERAGAMAN MANUSIA• Pada
tingkat individu, keragaman manusia berarti bahwa setiap individu memiliki
ciri-ciri tersendiri yang berbeda dari individu lain.• Perbedaan itu terletak
misalnya pada sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat.• Sedangkan pada tingkat
sosial/kelompok, keragaman terjadi karena ada perbedaan suku bangsa, agama,
budaya, ekonomi, daerah, dan lain-lain.
3. MAKNA KERAGAMAN MANUSIA•
Keragaman dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat mejemuk.Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling heterogen di dunia, selain
India.• Suku bangsa merupakan identitas sosial budaya seseorang. Artinya
identifikasi seseorang dapat dikenali dari bahasa, tradisi, budaya,
kepercayaan, dan pranata yang dijalaninya yang bersumber dari suku bangsa
dimana dia berasal.
4. PROBLEMA KERAGAMAN DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA• Selain menjadi kekayaan bangsa,keragaman masyarakat juga
dapat berpotensi negatif bagi kehidupan bangsa.• Keragaman masyarakat
berpotensi menimbulkan; segmentasi kelompok, konsensus yang lemah, sering
terjadi konflik, integrasi yang dipaksakan, dan sebagainya.• Keragaman budaya
merupakan modal untuk membangun masyarakat yang multikultural, namun sekaligus
sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan kecemburuan
sosial.
5. PROBLEMA KERAGAMAN DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA• Efek negatif demikian, pada tingkat permukaan muncul dalam
bentuk gesekan-gesekan, pertentangan, dan konflik terbuka antar kelompok
masyarakat.• Kenyataannya, konflik antar kelompok sering terjadi di Indonesia,
baik antar kelompok agama, suku bangsa, daerah, maupun antar golongan politik.
6. PROBLEMA KERAGAMAN DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA• Konflik atau pertentangan terdiri dari dua fase; fase
disharmoni dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan
pandangan tentang tujuan, nilai, norma, dan tindakan antar kelompok.•
Disintegrasi merupakan fase dimana sudah tidak dapat lagi disatukannya
pandangan, nilai, norma, dan tindakan antar kelompok.
7. PENTINGNYA KESETARAAN DALAM
KERAGAMAN• Konflik horizontal sesungguhnya bukan disebabkan oleh adanya
perbedaan atau keragaman itu sendiri.• Masalah itu muncul terutama karena tidak
adanya komunikasi antara budaya daerah.• Tidak adanya komunikasi dan pemahaman
pada berbagai kelompok masyarakat dan budaya lain inilah yang justru dapat
memicu terjadinya konflik.• Yang dibutuhkan adalah adanya kesadaran untuk
menghargai, menghormati, serta menegakkan prinsip kesetaraan atau kesederajatan
antar masyarakat tersebut.
8. PENTINGNYA KESETARAAN DALAM
KERAGAMAN• Masing-masing warga daerah bisa saling mengenal, memahami,
menghayati, dan bisa saling berkomunikasi.• Salah satu hal penting dalam
meningkatkan pemahaman antara budaya dan masyarakat adalah sedapat mungkin
dihilangkannya penyakit budaya, seperti; etnosentrisme, stereotip, prasangka,
rasisme, dan diskriminasi.• Selain menghilangkan penyakit budaya, solusi lain
yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah atau pengaruh negatif dari
keragaman adalah menegakkan prinsip kesetaraan atau kesederajatan.
9. PENTINGNYA KESETARAAN DALAM
KERAGAMAN• Kesetaraan atau kesederajatan adalah suatu sikap untuk mengakui
adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban sebagai sesama manusia.• Indikator
kesederajatan adalah: 1. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku
bangsa, gender dan golongan. 2. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan,
pekerjaan dan kehidupan yang layak. 3. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba
Tuhan,individu, dan masyarakat.
10. PENTINGNYA KESETARAAN DALAM
KERAGAMAN• Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya
sikap dan perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan
kewajiban antar warga masyarakat.• Sikap-sikap tersebut yang kemudian
memunculkan tindakan-tindakan seperti pelecehan, pembatasan, atau pengucilan
yang didasarkan pada pembedaan orang atas dasar agama, suku bangsa, kelompok,
golongan, status sosial dan sebagainya.• Diskriminasi merupakan masalah utama
yang menghambat terwujudnya kesetaraan dalam masyarakat.
11. UPAYA MEWUJUDKAN KESEDERAJATAN
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kesederajatan/kesetaraan
dalam kehidupan masyarakat majemuk, antara lain:2. Menghapus praktek-praktek
diskriminasi melalui perlindungan dan penegakan HAM di setiap ranah kehidupan
manusia.3. Menerapkan hukum dengan adil melalui perbaikan sistem hukum yang
profesional, bersih dan berwibawa.4. Pembuatan dan pengimplementasian peraturan
perundang-undangan yang anti diskriminatif.
12. UPAYA MEWUJUDKAN
KESEDERAJATAN1. Membangun pola komunikasi untuk meningkatkan keterbukaan,
kedewasaan sikap, dan kesadaran terhadap adanya keragaman.2. Mengembangkan
sikap dan pola pikir masyarakat untuk memandang keragaman sebagai kekayaan
bangsa.3. Memperkecil kesenjangan antara warga masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan.
5.
Kebutuhan Maslaw
Kebutuhan dasar Maslow adalah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis.
Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif
konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua
kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk
kepuasan.
2. Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis
puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat
menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka
kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur
sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa
tidak aman dan perlu aman.
3. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk
keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk
cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang
mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan
kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4. Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama
kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan
kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang
lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi
stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi,
orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan
frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas
terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri
diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk
menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang
musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang
itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang
lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat
mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu
jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
6.
Kesempurnaan Manusia
Di Banding yang Lain
“Tanda Kemuliaan / Keistimewaan”
manusia diantara makhluk lain ciptaan-Nya. Misalnya :
1.
Semua unsur alam, termasuk makhluk-makhluk lain, dapat dikuasai manusia
dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.
2.
Manusia mampu mengatur perkembangan hidup makhluk lain dan
menghindarkannya dari kepunahan.
3.
Manusia mampu mengusahakan agar apa yang ada di alam ini tidak saling
meniadakan.
4.
Manusia mampu mengubah apa yang ada di alam ini yang secara alamiah
tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, baik bagi keperluan hidup manusia sendiri,
maupun keperluan umum.
5.
Manusia memiliki kreativitas, sehingga mampu menciptakan benda-benda
yang diperlukan dengan bentuk dan model yang sesuai dengan keinginannya mereka.
6.
Manusia memiliki rasa indah, sehingga mampu menciptakan benda-benda seni
yang dapat menambah kenikmatan kehidupan rohaninya.
7. Manusia memiliki alat untuk berkomunikasi
dengan sesamanya yang disebut dengan Bahasa, yang memungkinkan mereka dapat
saling bertukar informasi satu sama lain demi kesempurnaan hidup bersama.
8.
Manusia memiliki sarana pengatur kehidupan bersama yang disebut sopan
santun / tata susila, agar terciptanya suasana kehidupan bersama yang tertib
dan saling menghargai.
9.
Manusia memiliki ilmu pengetahuan, sehingga kehidupan mereka semakin
berkembang dan makin sempurna.
10.
Manusia memiliki pegangan hidup antar sesama demi kesejahteraan hidupnya
di dunia selain itu juga mengatur “pergaulannya” dengan Sang Pencipta demi
kebahagiaan di kehidupan akheratnya kelak.
7.
Dampak Positif
Negatif Sains atau Tekhnologi
Pengaruh Sains Dan Teknologi
Pemanfaatan sains dan teknologi di Indonesia bahkan di dunia telah
membawa dampak yang besar pada kehidupan manusia saat ini. Perkembangan sains
dan teknologi telah memiliki banyak manfaat yang sudah dirasakan oleh seluruh
manusia di dunia. Namun, tentu saja dalam hal ini, perkembangan sains dan
teknologi memiliki manfaat atau dampak yang positif atau dampak negatif.
Dampak Positif Sains Dan
Teknologi
•
Informasi apapun dan dimanapun dapat diakses atau diketahui dengan mudah
melalui internet.
•
Komunikasi sudah tidak dapat dipisahkan dengan jarak.
•
Pertumbuhan ekonomi memiliki kemajuan yang pesat.
•
Mudahnya mengatur kegiatan, keuangan, atau apapun dalam hidup kita.
•
Meningkatkan rasa percaya diri.
•
Terbentuknya sistem pembelajaran yang lebih modern yang memudahkan
pelajar maupun pengajar.
Dampak Negatif Sains Dan
Teknologi
•
Pemanfaatan teknologi internet untuk kejahatan masa kini.
•
Penyalahgunaan situs sebagai media penyebaran hal SARA, Porno, dan
sejenisnya.
•
Kemerosotan moral masyarakat, khususnya di kalangan remaja.
•
Semakin mudahnya kebocoran rahasia.
•
Munculnya senjata baru yang dapat mengancam peradaban manusia.
•
Terorisme yang semakin banyak terjadi.
8.
Korupsi
korupsi merupakan perbuatan
curang yang merugikan Negara dan masyarakat luas dengan berbagai macam modus.
a. Sebab-Sebab
Korupsi
• Ketiadaan atau kelemahan
kepemimpinan dalam posisi-posisi kunci yang mampu memberi ilham dan
mempengaruhi tingkah laku yang menjinakkan korupsi.
• Kelemahan pengajaran-pengajaran agama dan
etika.
• Kolonialisme, suatu pemerintahan asing
tidaklah menggugah kesetiaan dan kepatuhan yang diperlukan untuk membendung
korupsi.
• Kurangnya pendidikan.
• Adanya banyak kemiskinan.
• Tidak adanya tindakan hukum yang tegas.
• Kelangkaan lingkungan yang subur untuk
perilaku anti korupsi.
• Struktur pemerintahan.
• Perubahan radikal, suatu sistem nilai yang
mengalami perubahan radikal, korupsi muncul sebagai penyakit transisional.
• Keadaan masyarakat yang semakin majemuk.
Dalam teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne
atau sering disebut GONE Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya korupsi meliputi :
• Greeds(keserakahan) : berkaitan dengan
adanya perilaku serakah yang secara potensial ada di dalam diri setiap orang.
• Opportunities(kesempatan) : berkaitan
dengankeadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa,
sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan.
• Needs(kebutuhan) : berkaitan dengan
faktor-faktor yamg dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang hidupnya
yang wajar.
• Exposures(pengungkapan) : berkaitan dengan
tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku
diketemukan melakukan kecurangan.
9.
Unsur-Unsur
Lingkungan Hidup
unsur-unsur lingkungan hidup.
1. Unsur-unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur yang
terdapat dalam lingkungan hidup untuk media saling berhubungan seperti manusia,
hewan, tumbuhan dan jasad renik. Unsur biotik sangat berpengaruh bagi kehidupan
kita karena kalau tidak ada unsur biotik maka kita tidak bisa berkembang biak
secara sempurna.
2. Unsur-unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur yang
terdapat dalam lingkungan hidup untuk media berlangsungnya kehidupan seperti
tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain-lain. Unsur abiotik juga
berpengaruh bagi kehidupan karena unsur abiotiklah kebutuhan utama dalam
berlangsungnya kehidupan.
3. Unsur-unsur Budaya
Unsur budaya adalah sistem nilai,
gagasan, dan keyakinan yang dimiliki manusia dalam menentukan perilakuknya
sebagai mahluk sosial seperti bangunan, baju, mobil, rumah , dan lain-lain.
Unsur budaya dapat membentuk perilaku seseorang dalam menjalani kehidupan.
Komentar